


LATAR BELAKANG
Selama periode 2010-2015, Indonesia mengalami peningkatan polarisasi terkait dengan berbagai isu SARA. Survei dari Indikator Politik Indonesia pada 2015 mencatat bahwa tingkat polarisasi telah mencapai 63,2%, angka tertinggi dalam sejarah survei mereka.
​
Dampak dari polarisasi ini dirasakan kuat oleh anak muda di Bandung. Sebuah survei oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Indonesia pada 2016 mengungkapkan bahwa 67,8% dari mereka merasa polarisasi telah memecah belah persatuan mereka. Bahkan, 52,2% dari responden merasa polarisasi telah mendorong perdebatan yang kurang konstruktif.
​
Berbagai media telah mengamati bagaimana beberapa musisi dan tokoh publik menjadi semacam "duta" bagi kelompok-kelompok tertentu yang sedang bersaing untuk mempengaruhi masyarakat. Berdasarkan penelitian dari Universitas Indonesia pada 2017, kontribusi musisi dan tokoh publik meningkatan polarisasi, khususnya di kalangan pemuda perkotaan,dan peningkatan intoleransi di tengah masyarakat.
​
Dalam meningkatnya polarisasi, tanggapan komunitas musik Indonesia, terutama di Bandung, menjadi krusial. Yadi Fauzy, atau Eggy, yanga pada saat itu sebagai manajer band, merasa perlu menghadirkan solusi positif mengingat risiko yang bisa timbul dari polarisasi ini, terutama bagi musisi.
​
Eggy, bersama rekan-rekan seperti Alga Indria, Ahmad Akbar Siregar, Upit, dan Asayani dari industri musik, berinisiatif mendirikan Komunitas Musisi Mengaji (KOMUJI) pada 17 Agustus 2010 di Bandung. Tujuan mereka untuk menanggapi polarisasi dengan tindakan nyata, menciptakan simbol kebersamaan dan keberagaman.


WADAH KREATIVITAS KOMUJI
​
KOMUJI, lebih dari sekadar forum diskusi, bertindak sebagai inkubator untuk ide-ide inovatif dan inklusif dalam menangani eksklusivisme akibat polarisasi sosial. "5 Core Values inklusif KOMUJI" menjadi pedoman interaksi mereka, hingga menarik perhatian seniman di Bandung untuk menjadi rujukan bagi siapapun yang mencari pergaulan inklusif berbasis pengetahuan dan pengalaman.
​
Melihat kebutuhan akan fondasi yang solid dan jangkauan yang lebih luas, KOMUJI pun berevolusi menjadi "YAYASAN RUMAH MUSISI MENGAJI INDONESIA", sebuah entitas yang telah mendapatkan pengakuan resmi dari KEMENHUMKAM RI. Dengan semangat yang tidak pernah padam untuk merangkul keberagaman dan memaksimalkan potensi anak muda,
KOMUJI terus mengembangkan diri melalui berbagai program diskusi, pelatihan, dan kolaborasi.
​
Untuk memberdayakan generasi muda di dunia kreatif, KOMUJI menghadirkan "Komuji Creative Play", sebuah inkubator bisnis yang menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperdalam ilmu, berkreasi, yang menghasilkan karya-karya fenomenal menonjolkan keberagaman.
​
Tak berhenti di situ, KOMUJI menunjukkan dedikasinya dalam industri kreatif dengan meluncurkan "CV KOMUJI KREATIF DIVISI". Unit bisnis ini, telah terdaftar resmi dengan nomor AHU-0042122-AH.01.14 Tahun 2020, kini dikenal luas dengan sebutan "Komuji Creative Play", menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pemuda menjalankan bisnis kreatif yang berbasis pada inklusifitas merangkul perbedaan serta merayakan keberagaman


Keunikan
Perbedaan
Kesetaraan
Keberagaman
Persaudaraan
Five Cores Values: Pondasi Rumah Komuji
Setiap rumah memerlukan pondasi yang kuat untuk bertahan lama, menjalani berbagai tantangan alam dan waktu. Dalam konteks organisasi, pondasi tersebut adalah nilai-nilai yang dianut dan dipegang teguh oleh seluruh anggota. Rumah Komuji, sebagai salah satu organisasi yang berdedikasi pada visi dan misinya, tidak terkecuali. Kami memiliki fondasi kuat yang kami sebut sebagai "Five Cores Values" atau yang lebih akrab disebut sebagai Rumus Cara Bergaul ala Komuji.







Youtube

"Membangun masyarakat yang berlandaskan kasih sayang, menjunjung tinggi keadilan, dan berkomitmen pada kedamaian."

"Menggerakkan generasi muda dalam merangkul keberagaman, memicu pemikiran kreatif, dan berkontribusi aktif dalam mewujudkan masyarakat penuh kasih sayang, keadilan, dan kedamaian."

KOMUJI CHAPTER

Sebagai bentuk komitmen menyebarkan nilai positif yang telah terumuskan dalam aktivitasnya, maka komuji terus memperluas jaringan di kota besar awa barat hingga nasional diantaranya:
1. Komuji Chaper Jakarta
2. Komuji Chapter Balikpapan
3. Komuji Chapter Kuningan
4. Komuji Chapter Garut
5. Komuji Chapter Tasik
6. Komuji Chapter Cimahi
KIKKAN NAMARA
KORDINATOR CHAPTER JAKARTA
AMDA ALDIAN
KORDINATOR CHAPTER KUNINGAN
EGGA
KORDINATOR CHAPTER GARUT
